Kamis, 29 Agustus 2013

Sebab-Akibat. Tere-Liye "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu"

kisah yang sangat inspiratif ini dikutip dari salah satu buku Best Seller Tere-Liye
 "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu "

Bayangkan, dulu ada seorang Arab tua, renta, sakit-sakitan. Selama delapan puluh tahun Arab tua itu tinggal di Oase gurun. kehidupan Oase yang biasa-biasa saja. Bahkan baginya sama sekali tidak berguna. Tidak berarti. 

Berkali-kali dia bertanya kepada dirinya sendiri, buat apa hidupnya begitu panjang kalau hanya terjebak di Oase itu. Saat Oase mulai mengering, saat orang-orang mulai pindah, menyedihkan dia justru memaksakan diri bertahan. mengutuk tubuh tuanya yang tidak bisa lagi di ajak pergi. Benar-benar kesia-siaan hidup. Delapan puluh tahun percuma... Dia menjalani masa hidupnya sama seperti penduduk Oase lain. Istrinya meninggal saat tubuhnya beranjak tua, beberapa tahun kemudian anak-anaknya pergi ke kota-kota lain. Dan kemudian dia tertinggal. Sendirian, hanya sibuk berteman dengan pertanyaan apa arti seluruh kehidupan yang dimilikinya.

Suatu hari serombongan karavan melintas di puing-puing Oase yang mengering. Mereka tiba persis saat Arab tua itu mati di rumah kecil dan buruknya. Lihatlah hingga maut menjemput Arab tua tidak tahu apa sebab-akibat hidupnya. Karavan itu tidak peduli, meneruskan perjalanan setelah mengisi penuh-penuh tempat air. Hanya satu yang peduli. Orang itu berbaik hati menguburkan Arab tua tersebut. Kau tahu, ternyata orang yang berbaik hati itu terselamatkan atas pembantaian Suku Badui, kawanan bandit yang menguasa gurun. Karavan yang pergi lebih dahulu itu ternyata binasa, tidak tersisa. Orang yang berbaik hati menguburkan Arab itu baru berjalan esok harinya, menemukan bangkai dan sisa-sisa pertempuran mereka saat meneruskan perjalanan. 

Tahukah kau, lima generasi berikutnya, dari orang yang berbaik hati itu ternyata lahir seorang manusia pilihan. Manusia pilihan yang orang-orang kelak menyebutnya al-amin. Bukankah kita tidak tahu apa yang akan terjadi kalau Arab tua itu tidak meninggal hari itu ? Orang baik itu jiga ikut terbantai, bukan ? Apakah yang akan terjadi dengan generasi kelima keturunannya kalau Arab tua itu tidak tinggal menyesali diri di Oase. Bagaimana dengan nasib pembawa risalah itu. Itulah sebab-akibat kehidupannya. Yang sayangnya tidak dia ketahui hingga maut menjemputnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar