Kamis, 19 Juli 2012

Konservatif,Revolusi, Reformasi BUKAN KETIGA HAL INI YANG DIBUTUHKAN

Ada 3 metode yang dikenal luas dalam menyelesaikan masalah :

1. konservatisme, yaitu metode pendekatan yang digunakan oleh  para tradisionalis dan pengawal tradisi. Meski mengetahui takhayul masyarakat tapi dia tetap mempertahankannya. Logika kaum konservatif adalah apabila kita ubah kebiasaan-kebiasaan masa lalu, kita seakan memisahkan akar dari tubuh sebatang pohon.

2. Revolusionisme, adalah metode yang digunakan seorang pemimpin yang dengan kuat dan tanpa sadar memotong akar-akar sebuah fenomena yang merupakan adat kebiasaan takhayul lama. Penalaran kaum revolusioner adalah dengan mempertahankan adat kebiasaan lama kita membuat masyarakat menjadi kuno, dan terus hidup pada kungkungan masa lampau. Maka, seorang pemimpin revolusioner mengatakan bahwa kita harus membuang segala bentuk yang kita warisi dimasa lalu yang telah mengikat diri kita dan merebut kebebasan dari dalam diri kita. Semua hubungan kita dimasa lalu yang berhubungan dengan kebiasaan harus di tinggalkan. Bila tidak, masyarakat akan tetap terbelakang, fanatik, mandek, dan terikat ke masa silam.
Metode Revolusionisme ini sangat bertolak belakang dengan metode Konservatisme.

3. Reformisme, adalah metode yang dimanfaatkan seseorang yang percaya akan perubahan tradisi secara berangsunr-angsur. Orang ini meletakkan landasan bagi perubahan perlahan itu dalam berbagi kondisi sosial. Metode ini merupakan jalan tengah antara kedua metode lainnya.
Tetapi, yang perlu diketahui metode reformis dan evolusi biasanya menghadapi bentuk-bentuk reaksioner yang kuat di tangan orang-orang yang menentangnya. Tujuannya akan tercapai secara berangsur-angsur tetapi kekuatan-kekuatan yang melawannya kemungkinan besar akan menghentikan dan menghancurkannya.
Apabila, kita ingin mengubah etika pemuda atau mencerahkan seluruh pikiran rakyat, kita akan lebih dulu dihancurkan sebelum kita mencapai tujuan, atau mungkin situasi provokatif yang akan berbalik menyerang kita.
Seorang pemimpin yang bertujuan ingin melakukan secara perlahan dan berangsur-angsur dan telah memiliki program kerja yang disesuaikan dengan waktu yang dia miliki, dengan logikanya dia akan mempercayai bahwa dia tetap dapat melakukan perubahan dengan waktu yang lama itu namun, dia tidak pernah memperhitungkan program dari suatu kekuatan penetral yang tidak setuju dengan perubahan yang dia lakukan. Maka, seluruh rencana yang telah dia susun secara rapih tersebut akan gagal dan berantakan. Kekuatan ini tidak selalu memberikan waktu untuk suatu perubahan dengan waktu yang lamban.

Dari ketiga metode tersebut yang manakah yang paling baik atau yang paling pantas kita terapkan ?? BUKAN KE-3-NYA. Melainkan ada satu metode yang diterapkan oleh seseorang nomor 1 yang sangat berpengaruh terhadap dunia dan telah memberikan perubahan besar terhadap dunia ini. Dia dalah Rasulullah SAW (salam atasnya dan keluarganya). 

Nabi Muhammad memberikan satu metode perubahan yang telah beliau terapkan dalam revolusi umat manusia, Nabi memelihara bentuk, wadah, adat kebiasaan yang berakar kuat dalam masyarakat, yang telah ada dari generasi ke generasi dan yang diamalkan secara alami. Tetapi, beliau mengubah kandungannya, isinya, semangat, arah, dan penerapan praktis kebiasaan itu secara revolusioner, tegas dan langsung.
contohnya, Haji ke Mekkah. Sebelum islam kegiatan ini merupakan adat kebiasaan Arab yang penuh takhayul tentang pemujaan nenek moyang. adat itu jenis pemujaan berhala yang dimuliakan dan mengandung keuntungan ekonomis bagi kaum Quraisy. Namun, secara berangsur-angsur ziarah itu berubah sejak zaman Nabi ibrahim. Landasan ibadah Haji menjadi berlapis, untuk melindungi ekonomi kaum quraisy di Mekkah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad untuk mengambil bentuk itu dan mengubahnya menjadi ritus terbesar, terindah, dan paling mendalam yang berfondasikan ke-ESA-an Tuhan dan kesatuan umat manusia. 
Akibatnya, orang Arab tidak merasa terpisahkan dengan nenek moyang mereka dizaman dulu, dan justru mereka merasakan kebangkitan dan pembersihan adat-adat yang telah mereka ikuti sjak semula. 

Dengan demikian, tidak akan menjadikan masyarakat menjauhkan diri dari proses perkembangan zaman yang terjadi secara cepat dan juga tidak menjadikan masyarakat orang asing bagi diri mereka sendiri. 



Sumber : Fatimah (the greatest woman in islamic history) oleh Ali Syariati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar