Sabtu, 15 November 2014

Cinta dan Rasa

Ketika Rasa tidak pernah rela untuk meninggalkan Cinta

Rasa yang bahkan mengorbankan segala kepentingannya demi Cinta
Tidak ada lagi waktu luang, tidak ada lagi urusan pribadi, tidak ada lagi kemauan sendiri
Semua waktu hanya untuk Cinta, semua urusan hanya urusan Cinta, semua kemauan hanya kemauan Cinta. Bahkan Rasa rela mengorbankan hidupnya demi Cinta. Semua untuk Cinta, hanya Cinta yang dia inginkan, Cinta hanya milik Rasa...

Banyak yang telah menegur, banyak yang heran dengan pengorbanan Rasa untuk Cinta
Begitu tulus Rasa mencintai Cinta, tak pernah sekalipun dia membiarkan Cinta tergores bahkan oleh angin...

Lain halnya dengan Cinta
yang terlanjur terlena dengan ketulusan Rasa
Cinta terlalu termanjakan dengan dekapan hangat Rasa yang rela mengorbankan apapun demi dirinya. 
Cinta mencintai Rasa, sama seperti Rasa mencintai Cinta. Tapi Cinta sudah terlanjur terbiasa dengan kemanjaan dan pengorbanan Rasa yang begitu luar biasa.
 
Hingga akhirnya...
Rasa mulai peka terhadap perasaannya, Rasa mulai mempertanyakan perasaan Cinta kepadanya. Tuluskah Cinta mencintai Rasa ?. Bukan salah Rasa menganggap perasaannya lebih besar dibandingkan perasaan Cinta kepadanya. Cinta dan Rasa memiliki perasaan yang sama, namun cara mereka menunjukkan cinta sangat berbeda. Cinta dengan keegoisan cintanya dan Rasa dengan ketulusan rasanya.
 
Dan kini,...
Rasa mulai lelah
Rasa mulai menganggap cara mengungkapkan cintanyalah yang paling tepat. Cinta mulai kebingungan, disaat Rasa mulai menuntutnya untuk mengungkapkan cinta layaknya Rasa.
Cinta akhirnya ingin mencoba, perlahan demi perlahan meninggalkan keegoisannya. Perlahan demi perlahan mengorbankan waktunya. Pelahan demi perlahan meninggalkan urusannya. Semua itu hanya untuk Rasa. Perasaan, waktu, urusan semua atas nama Rasa. 
 
Namun, disaat semuanya telah berjalan...
Cinta mulai merindukan kemanjaan dari Rasa, waktu dari Rasa, bahkan perhatian dari Rasa. 
Disaat yang bersamaan pula...
Rasa mulai merindukan mengorbankan waktu untuk Cinta, memanjakan Cinta, mendekap Cinta. 
Tapi sayang....
Cinta dan Rasa tak berani mengungkapkan rindu
mereka takut melukai, keduanya saling berkorban dan bahkan tak ingin hembusan anginpun menggores pasangannya.

Biarlah Cinta menyimpan rindu untuk Rasa
Biarlah Rasa menikmati rindu untuk Cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar