Senin, 04 November 2013

FIRASAT - DEWI LESTARI

"...Aku teringat detik-detik yang kugenggam. Hangat senyumnya, napasnya, tubuhnya, dan hujan ini mengguyur semua hangat itu, menghanyutkannya bersama air sungai, bermuara entah ke mana. Hujan mendobrak paksa genggamanku dan merampas milikku yang paling berharga. Hujan bahkan membasuh air mata yang belum ada. Membuatku seolah-olah menangis. Aku tidak ingin menangis. Aku hanya ingin ia pulang. Cepat pulang. Jangan pergi lagi."
  
Kemarin, kulihat awan membentuk wajahmu 
Desau angin meniupkan namamu
Tubuhku terpaku
Semalam, bulan sabit melengkungkan senyummu 
Tabur bintang serupa kilau auramu 
Aku pun sadari 
Ku segera berlari

Cepat pulang, cepat kembali 
Jangan pergi lagi 
Firasatku ingin kau tuk 
Cepat pulang, cepat kembali 
Jangan pergi lagi

Akhirnya, bagai sungai yang mendamba samudera, 
Ku tahu pasti ke mana kan ku bermuara
Semoga ada waktu 
Sayangku, ku percaya alam pun berbahasa 
Ada makna di balik semua pertanda 
Firasat ini...Rasa rindukah ataukah tanda bahaya?Aku tak peduli 
Ku terus berlari

Cepat pulang, cepat kembali 
Jangan pergi lagi 
Firasatku ingin kau tuk 
Cepat pulang, cepat kembali
Jangan pergi lagi

Dan lihatlah, Sayang
Hujan turun membasahi 
Seolah ku berair mata

Cepat pulang, cepat kembali
Jangan pergi lagi 
Firasatku ingin kau tuk
Cepat pulang, cepat kembali
Jangan pergi lagi

Aku pun sadari 
Kau tak kan kembali lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar