Sabtu, 28 September 2013

Perlabuhan Terakhir

perahu kayu kini berlabuh 
menyusuri labirin tepian dengan sisa usia 
menghitung setiap arah angin untuk menepi
tak terlalu jauh tapi juga tak terlalu dekat

Tuhan, entah berbentuk apa fisik ku kini di mata-MU
sering kali ku berfikir untuk berhenti melangkah
berfikir sejenak untuk mengambil ancang-ancang
ku akui dunia-MU ini begitu luar biasa. karena keluarbiasaan-MU itulah sehingga dunia yang Kau ciptakan ini bukan untuk orang yang biasa-biasa saja. perlu suatu yang luar biasa. 
kuyakini itu Tuhan, begitu luar biasanya diri-MU sehingga Engkau ciptakan hal yang luar biasa pula.

terseok ku melangkah. seonggok daging yang diberi nyawa. penuh keyakinan bahkan kepercayaan. tapi, ada saat-saat seonggok daging ini berhenti untuk menghilangkan dahaga. merasa lelah untuk terus berjalan, merasa jauh untuk terus berlari, dan merasa tinggi untuk terus terbang. 

ini bukanlah sebuah keluhan, bahkan sebuah permintaan. Entahlah apa ini. hanya susunan kata-kata yang sangat biasa yang untuk mengeluarkan sedikit timbunan kata yang telah menggunung. Terkadang diri ini terdiam dan mengingat kembali segala hal yang telah terjalani. merasa ingin kembali mengulangnya, tapi ada juga bagian yang sama sekali tak ngin untuk dikenang. entah lah begitu kompleks hingga terkadang diri ini begitu tak tahu diri sampai - sampai menyalahkan diri-MU penyebab segalanya terjadi. 

hidup ini adalah sebuah alur, sebuah hitungan matematika alam yang berhujung entah kemana. yang apabila dikalikan semuanya menghasilkan angka tunggal yang menggambarkan diri-MU. hidup ini memiliki rumus pasti. namun, tak semua orang mengetahui rumus itu. bukan karena rumus itu susah, tapi karena diri orang itu yang belum pantas menerimanya.

Tuhan, kepantasan seperti apa yang dapat kulakukan. agar kudapat menjadi salah satu debu dari bermilyar-milyar debu luar pintu surga-MU, atau bagian terluar dari thakta-MU. yaa, hanya menjadi debu kuharapkan, bahkan surga-MU pun serasa tak pantas untuk kusebutkan, apa lagi berharap menempatinya. 

semoga bagi-MU aku masilah golongan makhluk yang dinamakan "manusia".

Selasa, 24 September 2013

22.09.2013

kembali malam ini, terulang kembali keadaan seperti ini. Ruangan ini dingin, di tengah hiruk pikuk beberapa orang yang sedang heboh berbincang, ditengah jejeran kursi kosong yang tertata rapi nan- mempesona, di antara beberapa orang yang tengah sibuk entah apa yang dia kerjakan, di sini, di hadapan layar berukuran 10 inci ini, berbekal berbagai ingatan yang sibuk saling menubrukkan diri satu dengan yang lainnya, di antara berbagai keindahan dan kemewahan fasilitas yang kini kakiku berpijak. Yah, tempat ini indah, mewah, menakjubkan. Yah, di sini banyak orang, kami tertawa, bercanda bahkan saling mengejek. Namun, tahukah mereka ada yang berteriak, sangat kencang, bahkan telingaku seakan-akan telah pecah berantakan mendengar teriakan itu. Bukan, bukan dari mereka yang sedang berbincang dan bercanda denganku, tapi dari dalam diri. Yah, hatikulah yang berteriak, bahkan pikiranku juga ikut-ikut menggerutu semakin keras. Mengeluhkan keadaan diri yang sekan sangat munafik dengan realitas yang terjadi.

Mereka, Hati dan Fikiran ini. Mereka memberontak, menuntut konsistensi diri, menuntut mata ini untuk tidak terus menutup. Memaksaku untuk sadar tidak terus bermimpi tidak terlalu banyak berharap, bahkan memaksaku untuk bangun dari mimpi-mimpi panjang yang bahkan terlalu jauh untuk dikejar.

Tak usah kau tahu, mereka hati dan fikiran ini berteriak meneriakkan apa. Cukup aku yang mengerti, ketika kau mengetahuinya bahakan mungkin dirimu seakan-akan tak ingin hidup lagi.

Mungkin ini terlalu puitis, terlalu membingungkan, terlalu ambigu. Namun, hidup ini memang penuh dengan teka-teki.

Selasa, 17 September 2013

PEREMPUAN dan EMANSIPASI yang DIA MILIKI

Suatu kehidupan tentunya akan berjalan dengan seimbang apabila unsur-unsur kehidupan tersebut telah lengkap dan saling mnyempurnakan. Sama halnya dengan hubungan antara perempuan dan laki-laki. Keseimbangan kehidupan tentunya sangat berpengaruh dengan keadaan saling mengisi dan menyempurnakan yang dilakukan antara kehidupan perempuan dan laki-laki. Tidak adanya perasaan saling mendiskriminasi dan pengambilalihan tugas yang seakan-akan berwujud menjadi suatu monopoli gender. 

Di era modern ini, telah bermunculan begitu banyak kelompok-kelompok tertentu yang ramai-ramai meneriakkan mengenai "emansipasi perempuan". Dalam artian sederhana emansi sebagai persamaan kedudukan dan derajat antara seorang perempuan dan laki-laki. Mengingat sependek pengetahuan penulis Emansipasi pada awalnya lahir sejak dominasi paham barat sebagai paham global. Tujuan sebenarnya dari Emansipasi adalah menghilangkan penindasan dan perlakuan sewenang-wenang terhadap perempuan yang banyak terjadi pada zaman dahulu. Mungkin alasan sederhana tersebutlah sehingga kini muncul berbagai gerakan baru pembela hak-hak perempuan yang mereka sebut sebagai "Emansipasi". Namun, yang menjadi pertanyaan kini apakah makna dari Emansipasi yang kita kenal saat ini sama dengan makna Emansipasi yang dahulu diperjuangkan ???.

Penggunaan kata emansipasi saat ini mungkin saja telah mengalami pergeseran ataupun perluasan makna. kata Emansipasi saat ini seakan-akan dijadikan sebagai senjata ataupun tameng bagi kalangan-kalangan perempuan yang memiliki kesibukan luar biasa, bahkan rutinitas keseharian yang dia miliki mengalahkan kaum laki-laki. Tidak dapat dipungkiri hal ini telah menjadi pemandangan yang wajar apalagi bagi penduduk kota-kota besar. Rutinitas publik yang dimiliki seorang perempuan tidak dapat dikatakan sebagai suatu hal yang salah tentunya. Namun, tanpa kita sadari dengan berbekal senjata "emansipasi" seorang perempuan tanpa dia sadari bahkan memiliki rutinitas publik yang melebihi tanggungjawabnya secara kodrati sebagai seorang perempuan. 

Seorang perempuan tentunya memiliki keistimewaan yang patut dihargai olah seorang laki-laki. Kodrat alamiah yang dimiliki seorang perempuan tentunya memiliki tugas-tugas khusus misalnya sebagai seorang ibu, ataupun guru bagi anak-anaknya. Dalam hal ini penulis sama sekali tidak menyalahkan perempuan-perempuan yang ikut bekerja, karena hal tersebut sama sekali tidak salah. Namun, Kuantitas waktu kerja tersebut bagi seorang perempuan dan laki-laki tentunya berbeda. Persamaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang dinamakan emansipasi tentunya bukan berarti setiap sudut kehidupan seorang perempuan haruslah disamakan dengan seorang laki-laki, karena pada dasarnya baik seorang perempuan maupun seorang laki-laki mempunyai tugas berbeda yang saling mengisi dan menyempurnakan dalam hidup.

Hal ini tentunya hanyalah menjadi opini dari penulis sendiri. Namun, yang perlu kita ingat  bersama bahwa peran perempuan dalam masyarakat haruslah memiliki batasan-batasan yang tidak melebihi peran perempuan secara kodrati.

Rabu, 04 September 2013

The Black Orchid

Anggrek adalah salah satu jenis bunga indah yang tumbuh di daerah lembab, bebatuan, dan sangat cocok dengan iklim tropis indonesia. Salah satu jenis Anggrek yang dikategorikan langkah adalah Anggrek Hitam (Coelogyn Panorata). Kelangkaan Anggrek Hitam ini dibuktikan dengan keberadaannya yang hanya tumbuh di dataran Kalimantan, tidak mengherankan jika Coelogyn Panorata ini menjadi maskot Flora Provinsi Kalimantan Timur. 
www.google.com

www.google.com


Sebenarnya, Anggrek Hitam ini tidak berwarna hitam pada keseluruhan mahkota ataupun kelopak bunganya. Bahkan apabila diperhatikan secara sekilas mahkota bunganya akan berwarna kuning cenderung kehijauan. Namun, jenis anggrek ini dinamakan anggrek hitam karena memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan motif garis berwarna hijau. Konon aroma bunga anggrek hitam ini harum semerbak dan bunganya akan bermekaran pada bulan maret hingga juni atau oktober hingga desember. 

Bagi para kolektor anggrek, bunga anggrek hitam merupakan salah satu sasaran utama yang diincar. Pada mulanya, anggrek Hitam sangat mudah dijumpai di kawasan Cagar Alam Padang Luway, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Bahkan, menurut kepercayaan masyarakat adat suku dayak mencuri anggrek hitam merupakan suatu pelanggaran terhadap hukum adat yang sulit diampuni. Namun, pada kenyataannya kini Anggrek Hitam semakin langkah dijumpai bahkan pada Cagar Alam Padang luway spesies anggrek Hitam kini semakin sedikit. Ditambah lagi semakin menyempitnya wilayah hutan kalimantan, membuat tempat tumbuh dan berkembangnya flora khas kalimantan semakin berkurang. 

Save The Black Orchid
Selamatkan Kekayaan Flora Indonesia.