Minggu, 20 September 2015

Bukan Cercaan yang Diperlukan Tetapi Tindakan

Saya hanya termenung
Sedikit berkaca terhadap diri sendiri
Kenapa begittu terlambat saya baru menyadarinya
Atau dapat dikatakan dulu mungkin saya "sadar" yapi kesadaran ini telah berbeda, kesadaran ini tidak di iringi lagi dengan protes-protes diri terhadap keadaan yang terjadi
Tidak ada lagi, cercaan, hinaan, atau apapun itu terhadap apa yang terlihat...

Segalanya lambat laun seperti "abnormal"
Awalnya saya hanya mengingat masa-masa ketika manusia-manusia masih saling mengenal. Saling menghargai, saling menghormati. Yang baik memang baik, yang kurang baik memang kurang baik...
Tapi masa itu kini berubah, entahlah. Kini kehidupan semakin amburadul. Manusia-manusia saling membunuh secara kejam, saling mencerca, sirik dengan kesuksesan orang lain dan segal perilaku-perilaku tak terpikirkan sebelumnya kini bermunculan. Entah perubahan terhadap tingkah laku manusia-manusia itu berasar karena apa, kapan, dan bagaimana. 

Banyak orang-orang yang menyadari bahwa perubahan sifat manusia semakin lama semakin keja, semakin berbahaya untuk lingkungan sekitar, tapi mereka yang menyadari hanya mampu proter, beeteriak, mecerca, dengan cercaan manusia-manusia yang semakin berbahaya. LALU ??? Kapan hal itu akan brakhir, kalau "ANJING TERIAK ANJING" "MALING TERIAK MALING" " HINAAN DI BALAS HINAAN" 

Kini saya semakin sadar, kalau kita saling berbalasan maka tak akan ada ketenangan bathin yang akan diperoleh. Yah, mungkin karena ketenangan bathin itulah yang saya rindukan, sehingga di keadaan seperti sekrang ini saya berusaha "mengalah". Membiarkan orang-orang saling mencaci, mengumpat, tapi saya akan mencontohkan bahwa hidup dengan saling mengasihi, membantu, menolong akan lebih nyaman tanpa beban. Bagaimana perubahan itu terjadi kalau tidak ada seseorang yang ingin memulai.

Coba saja praktikkan, seseorang mencaci kita namun cacian tersebut kita balas dengan kasih sayang, maka lambat laun dia akan sadar dan bisa saja dia akan merasakan perubahan sikap tersemdiri dan membalas kebaikan itu kepada orng lain, kebaikan berantai akan terus terjadi. 

AYOO, jikalau sering ada pertanyaan "apa yang kita lakukan untuk indonesia ? " cukup saja lalukan 1 kebaikan seriap harinya maka kamu akana merasakan indahnya berbuat baik. 

Prosesnya mungkin lambat, yang rusak sebenarnya adalah morah. Dan mengubah morah suattu bangsa memang butuh proses yang panjang namun kita harus optimis, hasilnya bukan kita yang rasakan tetapi anak cucu kita kelak.

AYO 1 HARI 1 KEBAIKAN 
UBAH MORAL BANGSA DARI DIRI SENDIRI 😊🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar