“salah satu nikmat Tuhan adalah menciptakan makhluknya dengan
berpasangan”
Ber-PASANG-an. Memiliki imbuhan
ber- dan di tambah dengan akhiran –an yang berkata dasar PASANG. Saling melengkapi,
saling mengisi, saling mendalili dimana apabila salah satu pasang disebut maka
otomatis akan mendalili pasangan yang lain *TerlaluFilosofis
Intinya ber-PASANG-an kah
kita ? saling mendalili kah kita ? kuserahkan semuanya pada waktu, dan
kujadikan komitmen kita sebagai ikhtiar.
Jujur saja hingga saat ini
diriku tidak mengerti apa pebedaan dari kata cinta dan sayang, entah mengapa
kata itu seakan menyatu dalam sosok dirimu tanpa pernah ku mencoba memisahkan
dirimu dari keduanya. Seakan terlalu indah untuk memisahkan cinta dan sayang
itu dengan sosok dirimu, yaa KAMU.
Saat kata sayang dan cinta
terlontar dari bibirmu, saat ungkapan itu tergambarkan dengan raut wajahmu yang
serius. Mungkin diriku masih begitu ragu, bukan tentang keseriusanmu terhadap
cinta dan sayang yang kau tawarkan kepadaku karena aku sungguh mengetahui bahwa
dirimu adalah orang yang paling memegang komitmen, tidak pernah berjanji hanya
membuktikan lewat tindakan. Sungguh, pada saat itu diriku justru ragu dengan
cinta dan sayang yang aku miliki untukmu. Suatu komitmen adalah suatu
keseimbangan, ketika salah satu kutub memiliki berat yang melebihi kutub yang
lain maka keseimbangan itu tidak akan pernah di peroleh.
Saat itu, disaat kau
mengungkapkan cinta dan sayang, sungguh diriku takut, takut kalau saja cinta
dan sayang yang kau berikan tak dapat kubalas berimbangn dengan cinta dan
sayang yang kumiliki untuk mu. sungguh keputusan yang sangat sulit bagiku, di
sisi lain diriku sangat takut untuk kehilangan sosok dirimu, di sisi lain lagi
diriku sangat takut untuk membuatmu terluka untuk kesekian kalinya dengan cinta
dan sayangmu yang begitu tulus. Kejamkah diriku, saat itu yaa mungkin sangat
egois, tapi sungguh di saat itu pula aku mengakui diriku telah mengambil
keputusan yang sangat tepat. MEMPERTAHANKAN DIRIMU TETAP DI HIDUPKU.
“Witing tresno jalaran soko kulino” pernah
dengar pepatah jawa itu ? cinta datang
karena terbiasa. Mungkin pepatah itu sedikit bisa mewakili keputusanku saat
itu, tapi berusaha kuyakinkan diriku bahwa dirimu
pasti mampu membuatkan jatuh cinta lebih dari ini, bahkan jatuh cinta melebihi
cintamu kepadaku.
Beberapa
hari terjalani, beberapa bulan terlewati. Penuh pengertian, saling berbagi,
saling mengisi, saling memberi masukan, menepis segala dugaan orang-orang yang
tidak mengerti kisah kita sama sekali. Dirimu membuktikan, bahwa diriku tidak
pernah salah memilih mu.
Mungkin
dulu diriku masih ragu tentang besarnya cinta dan sayang yang kumiliki untuk
dirimu, tapi kini diriku bahkan ingin bertarung dengan dirimu, seberapa besar
rasa cinta dan sayang yang kita miliki satu sama lain.
Kau behasil,
Kau berhasil
membuatku tersadar bahwa komitmen untuk mempertahankanmu saat itu adalah hal
yang sangat tepat
Kau berhasil,
Kau berhasil
membuatku terus saja mengingatmu bahkan telah menggilaimu
Kau berhasil,
Kau berhasil
membuatku seakan-akan menjadi perempuan paling beruntung di dunia
Kau berhasil,
Kau berhasil
membuatku menjadi perempuan yang tidak perduli untuk berpura-pura menjadi orang
lain di hadapanmu
Kau berhasil,
Kau berhasil
membuatku rela menghabiskan seluruh waktuku bahkan untuk bersamamu
Kau berhasil,
Kau berhasil
membuatku merasa sangat tenang ketika tanganmu mendekap bahuku
Kau berhasil,
KAU
BERHASIL MEMBUATKU JATUH CINTA KEPADAMU SETIAP HARI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar