Sabtu, 29 Maret 2014

Cerita Sudut Bandara



Bandar udara internasional Adisutjipto, Yogyakarta. Tempat yang menjadi saksi untuk pertama kalinya semua terkatakan dan tempat yang menjadi saksi untuk pertama kalinya semua terkenang dengan begitu menyayat.
Petang hari itu, pesawat yang membawaku akhirnya mendarat di tempat ini, terpampang tulisan Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta. Tersengal, detak jantungku seakan berlari. Berat rasanya kuhirup udara jogja yang begitu menusuk, bukan karena polusi udara, tapi karena begitu dalamnya kenangan yang terjadi di tempat ini. 
November 2012
Ketika suasana bandara disesaki dengan kesibukan keberangkatan dan kedatangan subuh . disaat nyawa ini masih melayang-layang karena tidak sempat walau hanya memejamkan mata karena ketakutan ketinggalan pesawat. Dirimu yang juga sedang menahan kantuk yang mendera, dengan mata yang redup, ditengah keramaian bandara, suaramu yang berat terdengar memanggil namaku.
Sedikit melirik, dirimu menarikku menyingkir sedikit dari keramaian orang-orang yang kelihatannya begitu terburu-buru.
Akhirnya, kita berdiri beruda, disalah satu sudut bandara. Dirimu terlihat gugup, sedikit kikuk diriku menerka-nerka apa yang kira-kira akan kau katakan. Akhirnya, tanpa basa basi, meskipun sedikit terbata-bata kata itu keluar dari bibirmu yang sangat jarang menyunggingkan senyum :

“aku menyayangimu”

Kaget, salah tingkah, entah apa yang harus kulakukan saat itu, entah apa yang harus ku katakan. Sangat ingin, saat itu aku beteriak “aku juga menyayangimu”. Tapi, rasa takutku nyatanya begitu besar. Rasa trauma yang kualami nyatanya belum terhapuskan. Takut, sangat takut ketika kita bersama, maka diriku akan kembali kehilangan orang yang kusayangi. Saat itu, diriku hanya berpikir lebih baik diriku tak pernah sama sekali memilikimu agar diriku tak akan pernah kehilanganmu. Karena sungguh, membayangkan untuk kehilanganmu saja diriku tak akan pernah sanggup.
Hanya berselang beberapa detik. Setelah pernyataanmu terlontar, entah mengapa bibirku secara reflex mengeluakan pernyataan yang membuat ku kini hanya dapat mengenang bayanganmu yang berdiri di sudut badara ini.
“ku harap kau bersabar menungguku”

Entah apa alasanku saat itu menyuruhmu menunggu. Entah apa yang diriku pinta untuk kau tunggu, mungkin ke-egoisanku….
kini, februari 2013
ditempat ini aku kembali, diriku hanya dapat menatap kosong sudut bandara itu, membayangkan sosokmu berdiri di hadapanku, membayangkan wajahmu yang begitu serius dengan kantuk yang tertahankan mengungkapkan sayang kepadaku.
Kini, bahkan dirimu masih menungguku, menunggu ke-egoisanku, bahkan kau terlalu sabar untuk masih terus menunggu dan mengenangku, di saat diriku justru baru menyadari kalau untuk pertama kalinya diriku mengenangmu dan untuk pertama kalinya diriku menyadari bahwa diriku benar-benar menyayangimu.

Sabtu, 08 Maret 2014

Aku Jatuh Cinta Kepadamu Setiap Hari




salah satu nikmat Tuhan adalah menciptakan makhluknya dengan berpasangan” 

Ber-PASANG-an. Memiliki imbuhan ber- dan di tambah dengan akhiran –an yang berkata dasar PASANG. Saling melengkapi, saling mengisi, saling mendalili dimana apabila salah satu pasang disebut maka otomatis akan mendalili pasangan yang lain *TerlaluFilosofis
Intinya ber-PASANG-an kah kita ? saling mendalili kah kita ? kuserahkan semuanya pada waktu, dan kujadikan komitmen kita sebagai ikhtiar.
Jujur saja hingga saat ini diriku tidak mengerti apa pebedaan dari kata cinta dan sayang, entah mengapa kata itu seakan menyatu dalam sosok dirimu tanpa pernah ku mencoba memisahkan dirimu dari keduanya. Seakan terlalu indah untuk memisahkan cinta dan sayang itu dengan sosok dirimu, yaa KAMU.
Saat kata sayang dan cinta terlontar dari bibirmu, saat ungkapan itu tergambarkan dengan raut wajahmu yang serius. Mungkin diriku masih begitu ragu, bukan tentang keseriusanmu terhadap cinta dan sayang yang kau tawarkan kepadaku karena aku sungguh mengetahui bahwa dirimu adalah orang yang paling memegang komitmen, tidak pernah berjanji hanya membuktikan lewat tindakan. Sungguh, pada saat itu diriku justru ragu dengan cinta dan sayang yang aku miliki untukmu. Suatu komitmen adalah suatu keseimbangan, ketika salah satu kutub memiliki berat yang melebihi kutub yang lain maka keseimbangan itu tidak akan pernah di peroleh.

Saat itu, disaat kau mengungkapkan cinta dan sayang, sungguh diriku takut, takut kalau saja cinta dan sayang yang kau berikan tak dapat kubalas berimbangn dengan cinta dan sayang yang kumiliki untuk mu. sungguh keputusan yang sangat sulit bagiku, di sisi lain diriku sangat takut untuk kehilangan sosok dirimu, di sisi lain lagi diriku sangat takut untuk membuatmu terluka untuk kesekian kalinya dengan cinta dan sayangmu yang begitu tulus. Kejamkah diriku, saat itu yaa mungkin sangat egois, tapi sungguh di saat itu pula aku mengakui diriku telah mengambil keputusan yang sangat tepat. MEMPERTAHANKAN DIRIMU TETAP DI HIDUPKU.

“Witing tresno jalaran soko kulino” pernah dengar pepatah jawa itu ? cinta datang karena terbiasa. Mungkin pepatah itu sedikit bisa mewakili keputusanku saat itu, tapi berusaha kuyakinkan diriku bahwa dirimu pasti mampu membuatkan jatuh cinta lebih dari ini, bahkan jatuh cinta melebihi cintamu kepadaku.
Beberapa hari terjalani, beberapa bulan terlewati. Penuh pengertian, saling berbagi, saling mengisi, saling memberi masukan, menepis segala dugaan orang-orang yang tidak mengerti kisah kita sama sekali. Dirimu membuktikan, bahwa diriku tidak pernah salah memilih mu.
Mungkin dulu diriku masih ragu tentang besarnya cinta dan sayang yang kumiliki untuk dirimu, tapi kini diriku bahkan ingin bertarung dengan dirimu, seberapa besar rasa cinta dan sayang yang kita miliki satu sama lain. 

Kau behasil,

Kau berhasil membuatku tersadar bahwa komitmen untuk mempertahankanmu saat itu adalah hal yang sangat tepat

Kau berhasil,

Kau berhasil membuatku terus saja mengingatmu bahkan telah menggilaimu 

Kau berhasil,

Kau berhasil membuatku seakan-akan menjadi perempuan paling beruntung di dunia

Kau berhasil,
 
Kau berhasil membuatku menjadi perempuan yang tidak perduli untuk berpura-pura menjadi orang lain di hadapanmu

Kau berhasil,

Kau berhasil membuatku rela menghabiskan seluruh waktuku bahkan untuk bersamamu

Kau berhasil, 

Kau berhasil membuatku merasa sangat tenang ketika tanganmu mendekap bahuku
 
Kau berhasil,

KAU BERHASIL MEMBUATKU JATUH CINTA KEPADAMU SETIAP HARI.