Jumat, 24 April 2015

Biru Orange dan Hitam



Kala sang maestro telah kembali ke peraduan 
Kala dua pasang mata menatapnya penuh takjub 
Kala dua pasang jiwa menikmati keindahan nan elok 
Kala dua padang hati saling mengikat dibawah sinar orange 

Saling tertatih menukik setapak 
Kadang digenggam kadang menggenggam
Kala diri telah terpukur
Segala perjuangan nyatanya belum cukup

Ketika semua tampak bagai kemustahilan
Berperanlah pepatah bijak nan elok
Bertutur tanpa beban
Layaknya kemustahilan tak pernah ada

Tapi memang benar
Pepatah bijak selalu benar
Tak selamanya gelap itu
Akan ada terang menggantinya

Saat itu dua pasang mata
Dua pasang jiwa
Dua pasang hati
Semakin yakin, tak ada kemustahilan
Layaknya biru bercampur orange pada langit yg mulai menghitam