Jumat, 03 Oktober 2014

1 hari. 1 sosok. 1 malam

Udara panas yang menusuk, riuh rendah suara teriakan dan gelakan tawa yang seakan menyindir...
Diantara barisan orang yang sedang sibuk memikirkan "masa depan" kata mereka
Diantara barisan bilik-bilik yang membatasi segala jenis aktifitas

Diriku melangkah lunglai. Malas rasanya ketika matahari telah menggerogoti jendela kamar dan memaksaku untuk membuka mata. Kuharap kejadian semalam hanyalah mimpi buruk. Namun, kenyataan memang harus tetap kuhadapi. Segera setelah mata ini membuka, kumenggapai HP yang sejak semalam berada disampingku, tidak seperti biasanya. Hp itu kuletakkan disampingku dengan kondisi tetap meyala, entah mungkin diriku hanya terlelap 5 menit atau dapat dikatakan tidak terlelap sama sekali. Kembali ku tekan nomor yang sejak kemarin terus ku hubungi, jawaban yang sama, suara operator yang terdengar datar dan begitu memuakkan. Akhirnya telah dapat kupastikan, hari ini akan kulalui tanpa senyum, tanpa tawa, dan tanpa dirimu. Dan ini benar-benar bukan mimpi. 

Terseret-seret kaki ini melangkah. Memasuki area parkir kampus yang penuh sesak. Keadaan yang kacau balau, satu dua orang menegur dengan senyuman yang mereka berikan, entah senyuman itu ikhlas atau hanya basa basi mereka saja. Tapi maaf, tak selamanya senyuman dibalas dengan senyuman. Bibir ini seakan enggan merubah posisi, hanya terkatup datar tanpa ekspresi.

Langkahku semakin lambat ketika memasuki koridor-koridor bilik, mataku hanya tertuju kepada 1 bilik, dan mencari 1 sosok yang sajak 1 malam membuatku tidak bisa memejamkan mata walau hanya 1 detik. 

Namun sayang, harapan itu benar-benar musnah...
Sosok itu tak ada, seseorang yang biasanya mengantarku tertidur, menjemputku di awal pagi, menyambutku dengan senyuman di bilik kampus, mendukung dengan semangat diawal perkuliahan, memberikan perlindungan disepanjang hari, membuatku merasa aman hingga kembali terlelap.
Tapi hari ini, seakan semuanya telah menghilang, sekana hari ini adalah kiamat
Tak dapat lagi kulukiskan,..

Menghilangnya sosok itu
Seakan telah memangkas seluruh waktuku dan kini aku mengataka : AKU BERHENTI MELALUI HARI TANPA DIRIMU.