mengoyak kalbu merintih pilu
terlalu naif bertolak hati
ini hidup begitu puitis
terombang ambing bagai buih
suara sumbang nyaring beriak
memenuhi jagad membuat tuli
protes kepada Tuhan akan ketidak adilan
sifat kebinatangan semakin merajalela
dunia bernyanyi pilu
menertawakan manusia tak tahu malu
selalu bergerak di ranah empiris
meludahi hidup penuh kesombongan
sibuk kepada dunia katanya
entah dunia yang mana
dunia sumbang bergelimang tawa
tawa hambar kebinatangan esensi
binatang-binatang ber"akal' katanya
akal buntu hanya sekedar kata
dunia kini merintih
penuh sesak oleh kebinatangan